WDBS Warta Digital Bank Subang
Warta Bank Subang / BPR Subang Gemi Nastiti Cerdas Mengemas Potensi Pasar
BPR Subang Gemi Nastiti Cerdas Mengemas Potensi Pasar
Jakarta, TopBusiness – PT BPR Subang Gemi Nastiti (Perseroda) atau Bank Subang mengemas kinerja bisnis dan layanan, seiring dengan gerak perubahan ekonomi masyarakat menuju kota industri. Kemampuan diri perseroda untuk beradaptasi adalah jalan utama untuk tetap tumbuh dan bertahan. Selanjutnya, perseroda tak melupakan peran pelaku usaha mikro, kecil dan menengah untuk bisa meningkatkan kinerjanya, sehingga menjadi usaha yang diperhitungkan.
Ditegaskan Kadiv Umum SDM & Keuangan Imas Rahmawati, BPR Subang Gemi Nestiti, dengan kinerja positif dalam rangka membangun perekonomian daerah terus memberikan pertumbuhan dan pelaku UMKM.
“Sektor mikro dan lapak-lapak dan bakulan di pasar-pasar seluruh Subang mendapatkan pembinaan dan juga kucuran kredit. Dan tidak itu saja, kami juga memberikan pembinaan bagi produsen rumah tangga produk unggulan Subang agar menggeliat menjadi ikon bagi setiap destinasi wisata untuk turut menjadikan produk cemilan Subang disukai pengunjung dan pedagang kecil di Ciater. Dengan demikian, tercerahkan pula keberadaan BPR milik Kabupaten Subang ini”, tegas Imas Rahmawati di hadapan Dewan Juri TOP BUMD Awards 2024, dalam skema rapat zoom, di Jakarta, hari ini.
Sebagaimana diketahui, telah terjadi perubahan struktur perekonomian Kabupaten Subang, Jawa-Barat, dari sebelumnya berbasis pertanian, perkebunan dan perikanan menuju industri. Dalam lima tahun belakangan ini, Kabupaten Subang menjadi kawasan industri. Banyak, salah satunya investor Korea membangun industri fashion dan sepatu. Sementara ada industri milik BUMN, yakni PT DAHANA (Persero) sebagai industri bahan peledak dan rencananya PT LEN (Persero) juga akan membangun industri di kawasan DAHANA. Menurut Imas, pertumbuhan industri dan investasi asing masuk di Subang turut mendongkrak pertumbuhan perekonomian daerah local. Ini tercermin dari munculnya bisnis restoran, bahan kebutuhan pokok dan di sekitaran pabrik tumbuh pedagang kecil, warung-warung tenda dan pedagang kaki lima. Dengan pesatnya pertumbuhan perekonomian Subang ini, tentunya gerak apik yang dilakukan BPR memberikan warna. Sebagai lembaga perbankan daearah turut membangun perekonomian dengan membanggakan di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Dikatakan Imas, berbagai program yang telah digulirkan, seperti tabungan pelajar. Perseroda menciptakan kinerja apik dengan bekerjasama dinas pendidikan sehingga dapat terjaring seluruh lembaga pendidikan se-Kabupaten Subang. Kemudian, ada Tabungan Arisan Deposito, dan yang tidak kalah pentingnya. Selanjutnya, lembaga perbankan ini berhasil menghimpun Tabungan Lebaran. Tabungan ini sangat diminati masyarakat. Tercatat, hingga tahun 2024 ini telah menembus Rp 10 miliar. Dijelaskan Imas, pihakya juga memberikan pendidikan literasi keunagan sejak dini bagi generasi muda. Terhitung sejak mulai TK dan SD. “Kegiatan literasi ini terus berkembang. Dan hingga saat ini telah merambah lembaga pendikan sebanyak 55 institusi TK dan SD,” imbuh dia.
BPR menyalurkan kredit ke usaha mikro sebanyak 20 persen dengan target pengucuran kredit dari Rp 1-5 juta tanpa agunan saja, tetap ada bunga. Ini merupakan pangsa pasar bagi pelaku usaha, lapak-lapak di pasar -pasar tradisional, dan PKL. Serta memberikan pembinaan dan kucuran kredit modal kerja dan pengembangan bagi para petani nanas, tempe dan toko oleh-oleh. Serta sentra-sentra produsen oleh-oleh khas Subang seperti, aneka cemilan berbahan nanas, tempe, dodol. “Bagi usaha rumahan cemilan ini langsung dapat pembinaan permodalan, kemasan dan juga strategi pemasaran. Untuk kelompok usaha ini pun bisa mendapatkan bantuan kucuran kredit di angka Rp 500 juta,” kata Imas.
Soal layanan perbankan milik Pemerintah Daerah ini sudah menuju core banking berbasiskan digita, seperti e-Walet sudah berjalan, e-Banking sedang berjalan, dan dalam memberikan layanan terbaiknya kepada nasabah kecil. Dan bagi usaha mikro ada dibangun transaksi setor dengan menggunakan sistem digital melalui setoran Rp 1.000 pun pihak bank akan melayani. Selain itu, sudah memiliki Payment GATE WAY, serta QRIS.
Portofolio keuangan BPR sangat kinclong. Ada total aset Rp 863,081 miliar, deposito Rp 233,356 miliar, tabungan Rp 197,745 miliar, dan laba Rp 8,290 miliar di tahun 2023. Tak terkecuali, sebagai perseroan daerah BPR memiliki kepedulian terhadap perkembangan masyarakat melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR). Program ini disesuaikan dengan kebutuhan Pemerintah Kabupaten seperti stunting. Menurut Imas, setiap tahunnnya BPR melakukan bantuan stunting sebanyak 5 orang. Di kesempatan yang sama, Kabag Kepatuhan Rita Nurmala menyebutkan, salah satu BPR di Jawa Barat sebagai penyumbang PAD besar dalam penyetoran dividen kepada pemegang saham, Pemerintah Kabupaten Subang. “Kami harus terus mempertahankan kinerja apik ini untuk membangun perekonomian daerah”, pungkasnya.
sumber : TopBusiness